Cara Memilih Distro Linux Untuk Pemula – Jika kamu pernah mendengar Linux, kamu juga mungkin pernah mendengar Linux distribution atau lebih disingkat dengan nama distro Linux.
Ketika kamu ingin mencoba Linux, kamu harus memilih salah satu dari distro Linux terlebih dahulu.
Untuk kebanyakan orang, Ubuntu biasanya diartikan sebagai Linux, padahal itu salah besar karena Ubuntu merupakan salah satu dari ribuan banyaknya distro Linux dan karena ada ribuan lainnya, maka kamu juga memiliki ribuan pilihan dalam memilih distro linux, tidak sebatas hanya ubuntu.
Sebenarnya Linux sendiri hanyalah kernel (bagian inti dari sistem operasi). Tampilan layar, terminal-terminal dan bagian-bagian lainnya merupakan proyek terpisah dari sistemnya.
Jika kamu masih ingin tahu lebih lanjut mengenai distro linux, alangkah baiknya kamu membaca tulisan di bawah ini sebelum melanjutkan membaca cara memilih distro linux bagi pemula.
Apa Itu Distro Linux
Linux tidaklah sama dengan Windows atau Mac OS X. Microsoft menggabungkan semua fitur yang ada di Windows untuk menghasilkan produk baru setiap rilisnya dan didistribusikan dengan satu wadah langsung.
Linux dalam hal ini berbeda karena Linux tidak diproduksi oleh satu organisasi, tetapi banyak organisasi dan orang-orang yang bekerja di bagian yang berbeda-beda.
Seperti kernel Linux yang merupakan inti dari sistem operasi, GNU shell (terminal yang kamu gunakan di Linux), X server (yang membuat tampilan desktop), the desktop enviroment (yang menjalankan X server agar bisa membuat tampilan desktop) dan lain-lainnya.
Kamu bisa saja membuat Linux versimu sendiri dengan mengambil source code untuk kernel Linux, GNU shell, Xorg X server dan berbagai macam program lainnya di sistem Linux.
Akan tetapi, mengkombinasikan kesemua hal tersebut akan membutuhkan waktu dan ilmu yang tidak dikuasai banyak orang.
Oleh karena itu ada banyak sekali distro Linux yang tersebar di dunia ini, ribuan malahan. Ada banyak perbedaan diantara ribuan distro Linux tadi, seperti halnya perbedaan dalam filosofi.
Contohnya seperti Fedora yang menolak untuk menyertakan aplikasi dengan source code yang tertutup, sementara yang lain seperti Mint, tidak mempermasalahkan aplikasi dengan source code tertutup.
Atau bisa juga perbedaan aplikasi yang sudah terinstal otomatis, seperti contohnya Ubuntu yang sudah terinstal Unity, Ubuntu derrivaties atau mungkin Fedora yang sudah menyertakan GNOME Shell dan Mint yang sudah terinstal Cinnamon atau MATE.
Perbedaan lainnya mungkin ada pada tujuan dibentuknya distro Linux tersebut, misalnya ada yang ditujukan untuk desktop komputer, server, home theater PC atau Distro Linux ringan untuk komputer lama.
Nama serta istilah tadi pastinya terdengar asing bagi kamu yang baru mengenal Linux, tapi tenang saja jika kamu memang ingin belajar lagi tentang Linux, maka lama kelamaan kamu akan terbiasa dengan istilah-istilah tersebut.
Memilih Distro Linux Untuk Pemula
Saat ini, mencoba memakai salah satu dari distro Linux sangatlah mudah, kamu hanya perlu mendownload ISO dari situs resminya lalu membuat bootable USB dengan aplikasi Rufus atau sejenisnya, atau mungkin juga memburningnya di DVD.
Jika kamu hanya sekadar ingin mencoba Linux, kamu bisa install Linux di Windows menggunakan VirtualBox atau sekadar mencobanya dengan Live Mode yang biasanya sudah disediakan oleh developer distro Linux.
Di live mode ini, distro linux akan berjalan seperti seharusnya dengan menggunakan bootable USB atau DVD tanpa mengganggu sitem operasi yang kamu pakai sama sekali.
Berikut ini adalah distro Linux terbaik bagi kamu yang ingin mencobanya.
1. Ubuntu (Dukungan Komunitas)
Jika kita membicarakan Linux, maka hal terdekat yang terpikirkan pastinya Ubuntu, karena memang kebanyakan orang mengartikan Linux adalah Ubuntu.
Tetapi alasan orang mengatakan itu mungkin karena kepopuleran Ubuntu yang memang sangat besar sehingga banyak orang yang mengenalnya.
Sebab kepopulerannya itu bukan tanpa alasan, Ubuntu bisa menjadi distro Linux terbaik bagi pemula maupun bagi orang yang sudah berpengalaman.
Tampilan Ubuntu sangatlah nyaman dipandang, tampilan layarnya yang sederhana serta proses installernya yang mudah mendukung hal tersebut.
Popularitas Ubuntu yang tinggi juga berarti Ubuntu memiliki komunitas besar yang bersedia untuk membantumu.
Komunitas yang sangat besar juga berarti dukungan akan ketersediaan software juga besar, entah itu melalui toko aplikasi Ubuntu atau dari toko aplikasi pihak ketiga yang biasa dinamai PPA.
Ada banyak perusahaan aplikasi pihak ketiga yang mensupport Ubuntu seperti Valve yang mengatakan bahwa Ubuntu merupakan versi Linux favorit mereka di halaman download Steam.
Atau seperti Google Chrome dan Microsoft Skype yang secara offisial mensupport Ubuntu.
Bagi kamu penggemar game, game PC offline ringan misalnya, Ubuntu juga menawarkan kemudahan untukmu dalam mendapatkan driver NVIDIA graphics yang mungkin tidak akan kamu dapatkan dengan mudah di distro Linux lainnya.
2. Linux Mint (Mudah Digunakan)
Linux Mint juga sangat populer, bahkan kepopulerannya hampir menyamai Ubuntu.
Sebagian basis dari Linux Mint berasal dari Ubuntu, tapi Linux Mint menggunakan tampilan desktop Cinnamon atau MATE yang membuatnya tampil lebih tradisional dengan taskbar dan window list serta menu aplikasi pop-up.
Kebanyakan orang memang mencari Linux yang menyediakan tampilan yang lebih familiar dan tradisional seperti Linux Mint Cinnamon dan MATE ini.
Dan karena Linux Mint ini berbasis dari Ubuntu, maka kamu juga bisa mendapatkan aplikasi yang tersedia untuk Ubuntu serta support yang sama seperti Ubuntu.
Salah satu yang membuat Linux Mint ini populer adalah kemudahan yang diberikannya sebab kamu hampir tidak akan memasang aplikasi lagi karena sudah disediakan bermacam aplikasi untuk setiap kebutuhanmu.
3. Zorin OS (Tampilannya Mirip Windows)
Zorin OS pertama kali dibuat pada tahun 2009, walaupun terhitung masih cukup muda, Zorin sudah mempunyai banyak fans yang loyal.
Tampilan dari Zorin terbaru mengingatkan kami pada Windows 10, tetapi mungkin lebih cantik dan elegean.
Bagi kamu yang menginginkan tampilan yang agak berbeda, ada dua alternatif yang bisa digunakan yakni dengan GNOME 3 (hanya ada top bar) dan tampilan klasik ala Windows dengan taskbar.
Bahkan kamu diberi opsi tampilan lebih jika bersedia membayar sekitar 200rb untuk versi premiumnya.
Zorin sendiri dibentuk dengan basis dari Ubuntu dengan tampilan yang berbasis dari GNOME, ada juga Deja Dup untuk backup serta Seahorse untuk memanage key dan password.
Jika kamu pengguna atau calon pengguna Linux dan menginginkan tampilan yang cantik serta elegan, maka kamu bisa memilih Zorin. Tetapi perlu diingat dengan tampilan yang seperti itu kamu juga perlu komputer atau laptop yang lebih memadai.
4. Lubuntu (Ringan Digunakan)
Lubuntu diciptakan bagi kamu yang memiliki komputer lama dengan spesifikasi rendah.
Distro ini memiliki tampilan yang sederhana (setidaknya pada versi 18.0 ke bawah) sehingga ringan untuk digunakan.
Tampilan dan sistem yang ringan tersebut diperoleh dari penggunaan LXDE yang sayangnya diganti dengan LXQt pada versi terbarunya.
Namun Lubuntu sendiri masih bersikukuh penggunaan LXQt sama ringannya dengan LXDE, yang membedakan keduanya adalah tampilan dari LXQt terlihat jauh lebih modern daripada LXDE.
Kami sarankan untukmu menggunakan Lubuntu versi terbaru dengan LXQt karena dukungannya yang lebih diprioritaskan oleh Lubuntu.
Namun jika menggunakan LXQt terasa memberatkan komputermu, maka beralihlah ke Lubuntu versi LXDE.
5. Distro Linux Lainnya
Kamu bisa melihat ranking popularitas distro Linux melalui website DistroWatch. Distro Linux lainnya yang bisa menjadi opsi bagi kamu yakni Elementary OS yang memiiki tampilan cantik dan simple, PinguyOS atau Solus.
Begitulah artikel kami tentang apa itu distro Linux serta daftar distro Linux yang terbaik bagi pemula, sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Penulis di https://tutoraplikasi.com/ dari Lamongan, Jawa Timur
[…] kami menggunakan Ubuntu sebagai distro Linux. Anda juga dapat menggunakan Distro Linux ringan atau distro Linux untuk pemula, sesuaikan saja dengan […]
[…] di bawah ini dapat digunakan di semua distro Linux seperti CentOS, Ubuntu, Fedora, Debian, Mint atau Suse dan tidak membutuhkan proses instalasi […]
[…] artikel ini kami menggunakan Lubuntu sebagai distronya. Walaupun jika kamu menggunakan distro Linux lainnya, cara ini akan tetap berguna bagimu apalagi jika distro Linux yang kamu pakai tadi memakai […]